Demikian penuturan seorang saksi mata kepada kantor berita ITV News mengenai banjir di Kerala, India, yang telah menewaskan sedikitnya 324 orang.
Dinukil dari ITV, Sabtu 18 Agustus 2018, Jeeja Matthews asal Halifax mengunjungi keluarganya di Kerala beberapa waktu lalu. Banjir yang tak terduga itu kemudian terjadi, dan membuat ia dan anggota keluarganya terperangkap di lantai atas rumah mereka.
Suaminya Matthews berhasil membawa anak-anak mereka ke tempat aman. Namun ibu Matthew yang sudah berusia 70 tahun tidak cukup kuat untuk meninggalkan rumah. Matthew dan ibunya pun memilih tinggal di rumah, sementara ketinggian air terus bertambah.
Akhirnya Matthews dan keluarganya berhasil diselamatkan tim gabungan pada Rabu kemarin, yang kemudian membawa mereka ke tempat aman di dekat Thrissur.
Baca: Korban Tewas Banjir di India Jadi 324 Orang
Jumat kemarin, ketika banjir mulai surut, Matthews dapat kembali ke rumahnya. Tetapi dia "benar-benar khawatir" mungkin banyak orang lain yang masih "terperangkap" banjir.
Matthews dan keluarganya kemudian memutuskan untuk pulang ke Inggris. Tetapi saat itu bandara di Kerala terkena imbas banjir dan ditutup sampai setidaknya 26 Agustus mendatang.
Setelah menghubungi maskapai penerbangan, dia diberitahu bahwa penerbangan pulang ke Inggris belum akan ada hingga setidaknya 8 September.
Disebut sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah India, banjir juga memicu tanah longsor di beberapa wilayah Kerala.
Otoritas India mengingatkan hujan deras dan angin kencang masih akan melanda Kerala sepanjang pekan ini.
Kerala, dikenal wisatawan asing atas bukit serta pantai yang indah, dilanda hujan deras dengan intensitas tinggi sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id