"Pembangunan berupa penambahan dua lantai, yaitu lantai 3 dan 4, serta penambahan alat kesehatan," ujar Sekretaris MER-C, Rima Manzanaris kepada Medcom.id, Sabtu 28 Apeil 2018.
Rima mengatakan, untuk lantai tiga dan empat akan ada penambahan ruang rawat inap, ruang pemindai (MRI) dan departemen lainnya yang sesuai kebutuhan.
Dia mengaku, pembangunan ini baru dalam tahap kampanye untuk menarik sumbangan dari masyarakat Indonesia. Nantinya, jika dana yang terkumpul sudah cukup dan izin dikantongi, maka penambahan lantai akan segera dilakukan.
"Untuk pembangunan tahap 2 juga akan dilakukan relawan dari Indonesia, dari Divisi Konstruksi MER-C," imbuhnya.
Rina menambahkan, pembangunan ini murni merupakan hasil dari sumbangan masyarakat Indonesia. MER-C, ucapnya, menutup bantuan asing untuk pembangunan setiap rumah sakit kemanusiaan Indonesia.
Awal April 2018, perwakilan MER-C sudah bertemu dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun dan membahas mengenai penambahan lantai RS Indonesia di Jalur Gaza.
Dalam pertemuan yang dilakukan di kantor Kedubes Palestina, dibicarakan juga mengenai rencana pengiriman kembali tim relawan Indonesia dengan berbagai keahlian, seperti sipil, arsitektur dan mekanik listrik ke Jalur Gaza.
Dari pernyataan di situs resmi MER-C, Dubes Zuhair memberikan apresiasinya atas perhatian, dukungan dan bantuan rakyat Indonesia kepada warga Palestina. Pada kesempatan tersebut, ia juga mengundang MER-C mengunjungi Tepi Barat untuk membangun Rumah Sakit karena warga Palestina di wilayah ini juga sangat membutuhkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News