Mantan PM Mahathir Mohamad saat mengunjungi Anwar Ibrahim di Rumah Sakit  Cheras, 10 Januari 2018 (Foto: AFP).
Mantan PM Mahathir Mohamad saat mengunjungi Anwar Ibrahim di Rumah Sakit Cheras, 10 Januari 2018 (Foto: AFP).

Anwar Ibrahim Ajak Warga Pilih Mahathir di Pemilu Malaysia

Fajar Nugraha • 08 Mei 2018 14:24
Kuala Lumpur: Pemimpin oposisi Malaysia yang tengah menjalani masa tahanan, Anwar Ibrahim, meminta rakyat untuk  para pemilih untuk memilih mantan musuh politiknya, Mahathir Mohamad dalam Pemilu Malaysia 2018.
 
Imbauan Anwar dilontarkannya kurang dari 24 jam menjelang pemilihan umum yang paling diperebutkan dalam sejarah negara itu.
 
Pertarungan pemilu saat ini fokus kepada Perdana Menteri Najib Razak dengan koalisi Barisan Nasional (BN), melawan duo karismatik Mahathir dan Anwar. Sudah enam dekade BN berkuasa di Negeri Jiran dan saat ini mereka menghadapi lawan yang dianggap kuat.
 
(Baca: Rencana Mahathir Mohamad Singkirkan Najib Razak).
 
Koalisi pimpinan Najib saat ini menghadapi risiko yang jauh lebih besar saat ini daripada di pemilu sebelumnya. Para pengamat memperingatkan kinerja yang lemah dapat memicu pemberontakan internal terhadap pemimpin Malaysia berusia 64 tahun itu.
 
"Saya mendorong Anda semua untuk bergabung dengan gerakan masyarakat untuk menuntut perubahan," kata Anwar dalam sebuah pernyataan dari sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur, seperti dikutip AFP, Selasa 8 Mei 2018
 
Meskipun masih menjalani hukuman penjara, Anwar  dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan terakhir untuk menjalani operasi bahu. Dia memulai hukuman lima tahun atas tuduhan sodomi pada tahun 2015. Menurut Anwar dan pendukungnya tuduhan itu bermotif politik. Pada 8 Juni mendatang, Anwar diharapkan bisa bebas dari penjara,
 
Anwar yang kini berusia 70 tahun, pertama kali dipenjara setelah Mahathir memecatnya sebagai wakil perdana menteri pada 1998. Dia kemudian memulai gerakan yang dikenal sebagai 'Reformasi' yang bertujuan untuk mengakhiri tata kelola berbasis ras dan patronase BN. Namun langkah Anwar dihentikan dengan dakwaan sodomi dan korupsi.
 
(Baca: Hubungan Baik RI-Malaysia Masih Membekas di Hati Mahathir Mohamad).
 
Perubahan mencolok terjadi pada 2017 lalu ketika Mahathir dan Anwar saling bertemu dan mengubur permusuhan mereka. Keduanya sepakat untuk bersatu menggulingkan Najib.
 
Anwar mengatakan kemitraannya dengan Mahathir adalah 'kekhawatiran terbesar' partai penguasa.
 
"Mahathir telah membuktikan kegigihannya, menerima keterbatasan masa lalu, meminta maaf dan mengorbankan waktu dan energinya untuk meningkatkan martabat rakyat dan negara," kata Anwar.
 
Namun dalam sebuah wawancara di televisi pro-pemerintah Senin malam, Najib mengatakan dia yakin memenangkan pemilu.
 
"Basis politik kami masih kuat dan utuh. Itulah mengapa saya yakin, karena kami benar-benar memiliki kekuatan," tegas kata Najib.
 
Namun popularitas Najib terpukul akibat meningkatnya biaya dan skandal korupsi di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
 
Najib secara konsisten membantah melakukan tuduhan korupsi miliaran dolar itu. Jaksa Agung Malaysia pun telah membebaskan Najib dari bentuk tuduhan apa pun.
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan