Pernyataan disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam diskusi bersama Menlu Filipina Alan Peter S Cayetano.
"Saya sampaikan bahwa pengembangan proses Indo-Pasifik ini sudah memasuki tahap-tahap berikutnya, jadi sudah bukan tahap initial lagi. Menlu (Filipina) merespons bahwa dia akan memberikan dukungan sangat konstruktif untuk memperkaya konsep Indo-Pasifik tersebut," ucap Menlu Retno di Kemenlu RI, Jakarta, Senin 20 Agustus 2018.
Retno menjelaskan konsep Indo-Pasifik ini akan diperkaya ASEAN. Dia mengutarakan, sejak awal Indonesia menginginkan ASEAN akan datang dengan satu konsep untuk Indo-Pasifik.
"Nanti September akan ada satu dan setengah track lagi untuk ASEAN," tukasnya.
Indo-Pasifik menjadi salah satu perhatian Indonesia di tahun ini. Konsep ini pun kerap dipaparkan delegasi Indonesia di sejumlah acara internasional, termasuk forum pertemuan Menlu ASEAN di Singapura.
Baca: Indo-Pasifik Indonesia Mengedepankan Konsep Jalan Tengah
Konsep Indo-Pasifik yang dipaparkan Indonesia mencakup keseluruhan bidang, seperti ekonomi dan keamanan serta kesejahteraan kawasan.
Indo-Pasifik menjadi salah satu agenda penguatan politik luar negeri Indonesia di tahun 2018. Konsep Indo-Pasifik sudah digaungkan sejak 2013, dan Indonesia berfokus pada potensi di Samudera Hindia.
Ada tiga prinsip kerja sama dalam konsep Indo-Pasifik Indonesia, yaitu transparan, terbuka dan inklusif sesuai hukum internasional. Indonesia tetap ingin menggunakan ASEAN sebagai sentralitas yang membangun arsitektur Indo-Pasifik ini.
Karenanya, Indonesia ingin menggunakan building block approach dengan memperkuat kerja sama negara pesisir Samudera Hindia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News