Seperti yang dilansir oleh Dailymail, Jutting acap kali melakukan pesta seks dengan belasan perempuan pekerja seks komersial. Bahkan tidak tanggung-tanggung, dia rela merogoh kocek belasan juta rupiah untuk satu perempuan.
Sumarti sebagai salah satu korban disebutkan menerima bayaran senilai 18 juta rupiah per malam untuk menemani pelaku. Informasi ini didapat dari seorang rekan kerja Sumarti yang berinisial AJ. Beberapa hari sebelum hari kejadian, Sumarti mengaku akan bekerja dengan seseorang dengan bayaran tinggi.
"Dia bilang akan menemui seseorang yang membookingnya senilai 12.000 dolar hongkong (18 juta rupiah)," ujar rekan kerja Sumarti, AJ, Selasa (4/11/2014).
Pada Sabtu (1/10/2014), kepolisian Hong Kong menangkap Rurik Jutting di sebuah apartemen. Ia dituduh membunuh Sumarti dan seorang WNI lain, Jesse Lorena Ruri.
Polisi menemukan jasad Sumarti membusuk dalam koper. Tangan dan kakinya diikat. Polisi memperkirakan Sumarti meninggal lima hari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News