Menurut Kasubdit Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara, Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Faizal Chery Sidharta, isu keberadaan pengungsi akan menjadi fokus pembahasan.
"Sudah terkonfirmasi 13 negara yang akan hadir. Mereka antara lain Afghanistan, Australia, Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Papua Nugini, Sri Lanka, Selandia Baru, Filipina, Thailand," ujar Faizal, di Kantor Kementerian Luar Negeri, di Jalan Pejambon, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Namun Iran belum menkonfirmasi kehadirannya dalam pertemuan tersebut. Selain negara, organisasi internasional seperti IOM, UNOCD dan UNDP juga akan hadir.
"Pertemuan akan membahas migrasi iregular, kecenderungan dan peluang kerja sama memecahkan masalah ini. Selain juga akan membahas apa yang dilakukan sebagai tindak lanjut di kawasan terkait masalah ini," lanjut Faizal.
"Pertemuan tak akan membahas hal-hal di luar hal ini. Tentunya juga akan mengidentifikasi akar permasalaahan, dengan tujuan meningkatkan kerja sama di kawasan," tegasnya.
Di akhir pertemuan, akan ada hasil yang memuat berbagai elemen pemikiran. Hasil tersebut diharapkan bisa memberikan rekomendasi terkait kerja sama penanganan banjir pengungsi di Kawasan. Indonesia dan Australia menjadi kunci dalam permasalahan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News