medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden RI Jusuf Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menghadiri KTT Gerakan Non Blok (GNB) sebelum menghadiri UN General Asembly (UNGA) atau Sidang Majelis Umum PBB (SU PBB) di New York, Amerika Serikat (AS).
GNB akan diselenggarakan di Venezuela, pada 14-18 September tepatnya di Margarita Island diawali dengan KTM, SOM kemudian KTT.
"Wapres JK akan sampaikan statement di General Debate GNB," ujar Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kemenlu, Arko Hananto, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
"Wapres akan sampaikan posisi Indonesia dan harapan-harapan kita ke depan," lanjutnya.
Gerakan yang beranggotakan 120 negara ini akan menghasilkan dua hasil yang konkret. "Final document yang isinya isu-isu politik kawasan dan global serta aspek dan isu-isu pembangunan," jelasnya.
Yang kedua adalah Margarita Declaration dan ada juga deklarasi terkait dengan dukungan terhadap Palestina. Khususnya, kata dia, Indonesia akan menyampaikan bahwa negara-negara anggota GNB harus menyatukan prinsip-prinsip untuk lebih mengembangkan gerakan ini.
Indonesia pun turut membentuk Konferensi Asia Afrika yang menjadi cikal bakal GNB. Diakui, tantangan pun sangat banyak, apalagi dengan latar belakang negara-negara anggota yang berbeda.
Untuk pertemuan bilateral antara Indonesia dengan anggota GNB lainnya, hingga kini Arko belum bisa memastikan negara mana saja. "Permintaan lebih dari Indonesia sendiri tapi masih disusun sekarang. Mungkin ada kurang dari sepuluh," tutur Arko.
Ketika disinggung mengenai kondisi Venezuela yang sedang memprihatinkan karena adanya krisis ekonomi, Arko menegaskan bahwa dalam keadaan apapun Indonesia tetap mengapresiasi Venezuela untuk persiapan KTT GNB tersebut.
"Indonesia apresiasi Venezuela untuk siapkan KTT meski keadaannya seperti itu dan tetap komitmen," imbuhnya.
Arko menjelaskan bahwa Venezuela pun membuat gedung konferensi khusus untuk perhelatan KTT GNB tersebut walaupun KTT ini sempat tertunda selama setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News