Dilansir dari New Straits Times, Jumat, 6 September 2019, selama musim kemarau para petani Indonesia menggunakan api untuk membakar lahan. Sering kali kebakaran hutan menjadi tak terkendali dan asapnya 'mampir' ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
"Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia mengirim catatan diplomatik ke Indonesia, sehingga tindakan bisa segera diambil untuk memadamkan api, dan mencegah pembakaran berulang-ulang," kata mereka.
Pada Jumat pagi, petugas bencana di Indonesia mendeteksi 6.312 titik panas yang memberi sinyal kebakaran di wilayah barat dan tengah bagian Kalimantan. Jumlah ini naik sebanyak 2.694 titik dari kemarin.
"Ini adalah puncak musim kemarau, karenanya merupakan puncak jumlah titik panas juga," ucap Juru Bicara Badan Nasional Penanggulanganan Bencana (BNPB), Agus Wibowo.
Indonesia dilaporkan telah mengerahkan lebih dari 9.000 personel militer, polisi, dan agen bencana untuk memadamkan kebakaran. Sebelumnya, BNPB telah mengumumkan keadaan darurat di enam provinsi di Pulau Sumatra dan Kalimantan.
Kabut asap dapat mengurangi jarak pandang sebanyak 10 hingga 20 meter di kota Sampit, Kalimantan Tengah. Indeks kualitas udara di kota ini mencapai 356 pada siang hari, yang merupakan level berbahaya menurut Indeks Kualitas Udara Dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id