Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko mengatakan, kelima negara itu akan bertemu di London pada Kamis mendatang.
Berbicara dalam kunjungan resmi di Singapura, Prystaiko mengatakan masalah uang kompensasi dan investigasi jatuhnya pesawat akan dibahas dalam pertemuan.
"Kami telah menciptakan sebuah grup beranggotakan menteri luar negeri negara-negara yang berduka. Pada 16 Januari, kami akan bertemu di London untuk mendiskusikan berbagai hal, termasuk kemungkinan langkah hukum dalam upaya meminta Iran bertanggung jawab," kata Prystaiko, dinukil dari Sputnik, Senin 13 Januari 2020.
Ia menepis klaim Iran yang mengatakan pesawat maskapai Ukraine International Airlines (UIA) dengan nomor penerbangan PS752 terkena misil karena terbang dekat situs sensitif Iran.
Menurut Prystaiko, pesawat UIA PS752 telah beroperasi berdasarkan rute internasional yang disediakan operator penerbangan. "Ini semua adalah tanggung jawab Pemerintah Iran," ucapnya.
"Nanti kami akan mencari tahu siapa yang memberikan perintah (penembakan misil), dan siapa yang menekan tombol. Semua orang-orang yang bertanggung jawab harus dihukum," tegas Prystaiko.
Jatuhnya pesawat UIA PS752 terjadi di hari yang sama saat Iran meluncurkan belasan misil ke dua pangkalan tempat bermukimnya pasukan Amerika Serikat di Irak. Peluncuran misil merupakan balasan Iran atas kematian jenderal Qassem Soleimani dalam serangan udara AS di Irak pada 3 Januari.
Awalnya Iran menyangkal bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh. Namun tiga hari usai kejadian, Teheran akhirnya mengaku bahwa UIA PS752 jatuh akibat "human error" atau kesalahan manusia.
Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) menyebut, operator misil Iran kala itu salah mengira Boeing 737 sebagai "pesawat musuh."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News