Hal ini diungkapkan Irjen Soenarno dari Kementerian Tenaga Kerja saat berkunjung ke Qatar. Kunjungan tersebut juga bertujuan memonitor Kebijakan moratorium pengiriman tenaga kerja informal ke kawasan Timur Tengah yang diberlakukan sejak Mei 2015.
Seperti keterangan tertulis dari KBRI Doha yang diterima Metrotvnews.com, Senin (24/10/2016), acara pertemuan dengan Soenarno juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama dengan 42 TKW bermasalah di Wisma Duta.
Kegiatan bertujuan menghibur para TKI yang umumnya didominasi Tenaga Kerja Wanita (TKW), sambil menunggu dipulangkan dan sekaligus wujud dari bentuk perhatian pemerintah terhadap TKW di luar negeri.
Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi, menyampaikan rasa empatinya terhadap penderitaan yang dialami TKW, pahlawan devisa yang mempertaruhkan nyawa guna menghidupi keluarganya di Tanah Air. Dikatakannya acara ini merupakan salah satu upaya agar para TKW juga merasakan rasa persaudaraan.
"Kita ingin berbagi dengan saudara kita yang nasibnya kurang beruntung. Hanya 0,4 persen dari total jumlah buruh migran Indonesia yang mengalami masalah di Qatar," lanjut Dubes Basri.
Dubes Basri memaparkan jumlah TKI di Qatar sekitar 40 ribu, sekitar 10 ribu di antaranya adalah tenaga kerja terampil dan semi-terampil. Sedangkan sisa 30 ribu lainnya adalah tenaga kerja infomal.
Irjen Soenarno juga mengunjungi penampungan Buruh Migran Indonesia di KBRI Doha guna melihat penanganan TKI bermasalah di Qatar. Soenarno mengapresiasi kebijakan KBRI dalam menangani masalah ketenagakerjaan, serta upaya perlindungan dan penanganan TKI bermasalah di Qatar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id