Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo ketika melakukan pertemuan dengan pihak FAO (Foto: Kemendes PDTT).
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo ketika melakukan pertemuan dengan pihak FAO (Foto: Kemendes PDTT).

Banyak Negara Belajar dari Indonesia dalam Membangun Desa

03 Mei 2018 20:19
Roma: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengunjungi Kantor Pusat International Fund for Agricultural Development (IFAD) di Roma, Italia, Selasa 2 Mei 2018.
 
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Eko berdiskusi langsung dengan Wakil Presiden IFAD, Cornelia Richter dan Direktur Kawasan Asia Tenggara dan Kantor Sub-Regional Pasifik IFAD, Ron Hartmann.
 
Menteri Eko mengatakan, percepatan pembangunan di pedesaan adalah kunci penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain memetakan potensi produk unggulannya, desa juga harus didorong untuk mampu memberi nilai tambah pada komoditas tersebut agar memiliki daya jual yang lebih tinggi.
 
"Sarana pascapanen sangat dibutuhkan di desa. Tentu hal tersebut juga perlu didukung dengan skala produksi produk unggulan desa yang besar agar investor tidak ragu masuk ke desa. Dengan demikian, pendapatan masyarakat akan lebih besar," ujar Menteri Eko, dalam keterangan tertulis Kemendes PDTT, yang diterima Medcom.id, Kamis 3 Mei 2018.
 
Eko menambahkan, pemerintah perlu menggandeng sektor swasta dalam hal penyediaan sarana pascapanen tersebut. Sejalan dengan gagasan tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah menginisiasi komitmen kerjasama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan swasta dengan pemerintah daerah serta instansi terkait untuk mengembangkan potensi unggulan desa.
 
"Ada 102 kabupaten, 68 dunia usaha, serta sejumlah instansi terkait yang berkomitmen membangun desa. Kesepakatan terjalin untuk dapat bekerjasama dalam mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dan penyediaan sarana pascapanen," sambungnya.
 
Dengan adanya Prukades dan sarana pascapanen yang memadai, ujar Menteri Eko, produktivitas produk unggulan desa dapat meningkat signifikan dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Dengan demikian, pendapatan ekonomi masyarakat desa dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Pemerataan ekonomi pun akan terwujud.
 
Sementara itu, Direktur Kawasan Asia Tenggara dan Kantor Sub-Regional Pasifik IFAD, Ron Hartmann, mengapresiasi kunjungan Menteri Eko ke Kantor Pusat IFAD untuk mendiskusikan strategi pengentasan kemiskinan di pedesaan. Dirinya mengungkapkan, IFAD dan negara-negara lain belajar banyak hal dari Indonesia tentang pembangunan desa yang berkelanjutan.
 
"Banyak negara telah mendapatkan manfaat dengan mempelajari kebijakan pemerintah Indonesia dalam percepatan pembangunan desa, salah satunya melalui dana desa. Kunjungan ini sekaligus juga menandakan hubungan kerjasama yang kuat antara pemerintah Indonesia dengan IFAD dalam memperluas peluang kerja sama strategis di masa mendatang," ujar Direktur Ron.
 
Turut hadir dalam pertemuan ini Wakil Duta Besar Indonesia untuk Italia George Lantu, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kemendes PDTT Taufik Madjid, Staf Khusus Mendes PDTT Indra Muda Salim, dan Direktur Kawasan Asia dan Pasifik IFAD, Nigel Brett.
 
Kunjungan Menteri Eko ke Roma juga sekaligus memenuhi undangan IFAD untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Internasional dengan tema 'Rural Inequalities: Evaluating Approaches to Overcome Disparities'.
 
Kementerian dan FAO saling berbagi pengalaman pembangunan perdesaan. Deputi DG sangat antusias ingin mengetahui update kebijakan pembangunan di perdesaan khususnya terkait program pertanian pedesaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan