Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (Foto:Medcom/Sonya)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (Foto:Medcom/Sonya)

Pemimpin MILF Bertemu Menlu Retno Belajar Perdamaian

Marcheilla Ariesta • 01 Februari 2018 16:10
Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Pemimpin Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Filipina Murad Ebrahim. Dalam pertemuan keduanya, Murad mengatakan ingin belajar mengenai proses perdamaian yang berhasil dilakukan Indonesia di Aceh.
 
"Menteri Luar Negeri Indonesia menyampaikan, untuk mencapai perdamaian, semua pihak harus berkontribusi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Kemenlu, Jakarta, Kamis 1 Februari 2018.
 
Arrmanatha menjelaskan, Menlu Retno menyampaikan dukungan Indonesia terhadap upaya yang sudah dilakukan untuk perdamaian di Filipina Selatan.

Tak hanya membahas mengenai proses perdamaian, Menlu Retno juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai para warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera Abu Sayyaf. Menlu Retno meminta dukungan dari MILF jika mereka bisa membantu dalam pembebasan sandera tersebut.
 
"Selama ini Pemerintah Indonesia telah mengikuti berbagai upaya untuk pembebasan sandera. Menlu Retno meminta dukungan dari MILF apabila mereka bisa membantu membebaskan sandera yang ada," kata Arrmanatha.
 
"Kalau bisa (MILF) membantu mencegah hal seperti ini terjadi lagi ke depannya," imbuh dia.
 
Selain bertemu dengan Menlu Retno, Murad juga melakukan pertemuan dengan organisasi Islam di Indonesia, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
 
Indonesia sendiri aktif dalam proses perdamaian di Filipina Selatan. Hal ini dibuktikan dengan mengirimkan tim monitor internasional di Filipina Selatan.
 
"Hingga saat ini, sudah ada 84 personel yang dikirim ke sana, terdiri dari militer Kontingen Garuda dan sipil," ujar Arrmanatha.
 
Awal Januari 2018, Menlu Retno bertolak ke Davao, Filipina untuk menandatangani kerja sama pendidikan Islam. Kerja sama ini difokuskan untuk sekolah-sekolah Islam di Mindanao Selatan.
 
Peluncuran kerja sama pendidikan ini merupakan tindak lanjut pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Manila pada November 2017.
 
Menlu Retno menuturkan kerja sama ini dilakukan untuk memberikan kemampuan kognitif dan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar untuk dunia. Dia menambahkan, kerja sama pendidikan dengan Filipina ini merupakan komitmen kuat Indonesia dan dia berharap akan terus berlanjut hingga masa depan.
 
Adapun proyek kerja sama pendidikan Islam Indonesia-Filipina meliputi empat hal, yaitu pembangunan kurikulum, penelitian bersama dan workshop edukasi, program pertukaran ulama, kepala sekolah dan guru, edukasi vokasi teknis dan program pertukaran pelajar.
 
Menlu Retno juga mengumumkan akan memberikan 100 beasiswa per tahun untuk siswa madrasah asal Mindanao. Semua biaya ditanggung pemerintah Indonesia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan