Menlu RI Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, 23 Oktober 2017. (Foto: Dok. Kemlu RI)
Menlu RI Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, 23 Oktober 2017. (Foto: Dok. Kemlu RI)

Panggil Wadubes AS, Menlu RI Minta Penjelasan Pencekalan Panglima TNI

Marcheilla Ariesta • 23 Oktober 2017 09:54
medcom.id, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) Erin Elizabeth McKee untuk memberikan penjelasan atas dicekalnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pencekalan terjadi saat Jenderal Gatot hendak menuju ke Amerika Serikat memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Joseph F. Dunford.
 
Retno menyebutkan ada dua hal yang disampaikan dalam pertemuan dengan Wadubes AS tersebut, yaitu solusi ulang dan penjelasan. 
 
"Dalam pertemuan tadi, pihak Kedubes AS kembali menyampaikan mengenai pentingnyna hubungan Indonesia dan Amerika Serikat. Mereka juga menyampaikan bahwa rencana kunjungan Jenderal Gatot ke AS adalah atas undangan Jenderal Duford," ujar Retno saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Senin 23 Oktober 2017.

Retno menuturkan, pihak Kedubes AS kembali menghaturkan maaf atas insiden tersebut. Hal serupa juga diucapkan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan kemarin, saat berkomunikasi dengan Menlu Retno. Selain itu, pihak Kedubes AS juga menyatakan situasi ini sudah diselesaikan.
 
"Dari mereka saya dapat info bahwa situasinya sudah di resolve. Sudah tidak ada lagi restriksi apapun kepada Jenderal Gatoto untuk berkunjung ke AS," imbuhnya.
 
Namun, Menlu Retno menegaskan, Indonesia tetap meminta klarifikasi atau penjelasan mengenai insiden tersebut. Menurut peryataan Kedubes AS, akan ada rencana komunikasi antara Jenderal Gatot dan Jenderal Dunford nantinya.
 
"Kami tetap perlukan penjelasan kenapa peristiwa itu sampai terjadi, dan mereka mengatakan bahwa ada rencana komunikasi Jenderal Dunford dan Jenderal Gatot, dan saat ini sedang mencoba memfasilitasi rencana komunikasi tersebut," terangnya.
 
Insiden terjadi pada Sabtu 21 Oktober 2017. Saat itu, Jenderal Gatot beserta delegasi masih berada di Bandara Soekarno-Hatta dan hendak check in.
 
"Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates. Namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto.
 
Padahal, saat itu, Gatot dan delegasi sudah mengantongi visa dari AS untuk hadir dalam acara tersebut.
 
Menlu Retno juga sudah melakukan komunikasi berulang kali dengan Duta Besar RI untuk Washington DC, Budi Bowoleksono untuk terus mendapatkan penjelasan dari pihak AS secara langsung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan