Menurut Kantor Berita Xinhua, Tianjin Dongjiang Port Ruihai International Logistics diduga sebagai pemilik gudang yang meledak di pelabuhan itu. Perusahaan ini ternyata pernah melakukan pelanggaran keamanan serius.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/8/2015), pihak Tianjin Maritime Safety Administration mengatakan, perusahaan itu melanggar standar pengepakan saat dilakukan pemeriksaan keamanan dua tahun lalu.
Dari 4.325 kontainer yang diperiksa saat itu, lima gagal memenuhi aturan pemeriksaan. Pihak keamanan Maritim Tianjin menyebut pengepakan yang dilakukan sangat di bawah standar.
Namun pihak perusahaan mengatakan sistem yang mereka lakukan mendapatkan persetujuan dari pemerintah.
Sementara Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan, "Siapa pun yang terlibat dalam insiden ini harus dihukum berat".
Ledakan yang melanda gudang yang menyimpan bahan kimia beracun dan gas tersebut, telah menewaskan setidaknya 50 orang. Diantara korban tewas adalah 12 petugas pemadam kebakaran.
Selain menewaskan 50 orang, insiden ini juga melukai 700 orang lainnya. 71 di antara korban luka dikabarkan dalam kondisi kritis.
Dahsyatnya ledakan dari gudang di pelabuan terbesar ke sepuluh di dunia itu, dapat dilihat dari satelit di luar angkasa. Bahkan guncangan ledakan terdeteksi di sensor gempa bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News