Diadakan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, konferensi ini menjadi yang terbesar mengenai kebijakan luar negeri di Indonesia. Gelaran ini dihadiri oleh 2.000 peserta dari kalangan pemerintah, pengamat maupun mahasiswa jurusan hubungan internasional dan terdiri dari 20 sesi dengan kurang lebih 100 pembicara dari Indonesia dan luar negeri.
Salah satu yang menjadi pembicara utama dalam konferensi ini adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Konferensi ini dirancang sebagai ajang festival diplomasi yang dipenuhi dengan ide, informasi dan diskusi mengenai isu internasional terkini. Selain tentunya konferensi ini juga menjadi ajang networking untuk para pemangku kepentingan di bidang hubungan internasional," pernyataan pihak FPCI, dalam keterangan yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (13/6/2015).
Menlu Retno pun membuka acara ini dengan memutar video situasi dunia saat ini. Dalam pidatonya, Menlu menegaskan bahwa, "Indonesia sangat berkomitmen untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang lebih kuat, dan situasi politik yang stabil".
Tidak lupa, menlu juga menegaskan bahwa dunia yang sejahtera dan damai dimulai dari negara yang sejahtera dan damai.
Sementara mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal yang juga merupakan pendiri FPCI, menyebutkan bahwa konferensi ini adalah mempertemukan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia yang berurusan dengan dunia internasional, yaitu pejabat, diplomat, pengusaha, peneliti, pakar, dosen dan mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News