Insiden tersebut diyakini terkait pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia 2022/Piala Asia 2023 antara Malaysia dan Indonesia yang berlangsung baru-baru ini di Stadion Nasional Bukit Jalil. Sejauh ini, PDRM telah menerima satu laporan polisi yang meminta agar keaslian video tersebut diinvestigasi.
Saat ini investigasi terkait dugaan penyerangan telah dilakukan.
"Berdasarkan penyelidikan awal, PDRM meyakini insiden tersebut tidak terjadi di sekitar Stadion Bukit Jalil. Penyebaran video diyakini dibuat dengan niat mencoreng reputasi Malaysia serta merusak hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia," ungkap PDRM dalam keterangan tertulisnya, Jumat 22 November 2019 malam.
Penyebaran video dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan warga Malaysia di Indonesia. PDRM bersama Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia terus menyelidiki video tersebut.
Untuk memastikan investigasi dapat dilakukan secara menyeluruh, PDRM meminta korban di dalam video untuk melapor ke polisi. Saksi atau individu yang mempunyai informasi terkait video tersebut juga diimbau melapor ke polisi untuk membantu penyelidikan.
Masyarakat diminta tidak menyebarkan video tersebut, karena dikhawatirkan dapat memicu kemarahan warga Malaysia dan juga Indonesia. Hubungan baik kedua negara tidak seharusnya dirusak oleh penyebaran video tak bertanggung jawab tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI mengeluarkan dua permintaan kepada Malaysia terkait insiden ini.
Permintaan pertama adalah mengimbau pemerintah Malaysia melakukan proses hukum secara prosedural, obyektif dan transparan. Sementara yang kedua adalah meminta maaf secepatnya kepada pemerintah Republik Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id