"Sesuai dengan semboyan yang telah disampaikan pada peringatan HUT ke-74 RI, yaitu 'Sumber daya unggul, Indonesia maju'. Ini menjadi hal yang sangat penting bagaimana seluruh WNI yang berada di luar negeri bisa berkontribusi untuk membangun pendidikan dan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik," kata Nasir, dalam pembukaan Simposium Cendekiawan Kelas Dunia (SKCD) 2019, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2019.
Menurut Nasir, para cendekiawan ini merupakan putra putri terbaik Indonesia yang masih ada di luar negeri. Nasir mengharapkan para diaspora ini bisa membantu perguruan tinggi di Indonesia, tak hanya dalam hal riset, namun juga bimbingan.
"Ke depan, bagaimana bisa membimbing mahasiswa Indonesia dan membangun jaringan antara Indonesia dan luar negeri, di mana tempat diaspora berada," serunya.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan para diaaspora ini sangat potensial untuk membantu peningkatan SDM di dalam negeri. Fachir mengatakan para diaspora ini bisa mengidentifikasi keunggulan masing-masing di negara di bidang mereka.
Fachir menuturkan ada dua sisi bagi para diaspora untuk berbagi, yakni menularkan ilmu atau membawa potensi-potensi kerja sama ke sini.
"Mereka (diaspora) itu contoh dan model orang Indonesia yang sukses di sana, karena dibutuhkan di sana. Makanya mereka bisa berkiprah di sana," tutur Fachir.
SCKD 2019 merupakan program yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI yang berjalan sejak 2016.
Acara yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta pada 19-25 Agustus ini merupakan hasil kerja sama Kemenristekdikti dengan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) dan Direktorat Jenderal Diplomasi dan Informasi Publik Kementerian Luar Negeri RI.
Simposium tersebut mengundang 52 ilmuwan diaspora dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian di 13 negara untuk bertukar pengalaman dengan mahasiswa, akademisi, ilmuwan, hingga pejabat perguruan tinggi dalam negeri untuk berkolaborasi dan menciptakan karya yang dapat berdampak positif bagi pendidikan nasional maupun internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News