Ia mengingatkan bahwa para pengkritiknya tersebut harus berhati-hati dan tidak bertindak terlalu bodoh dalam mengkritik pemerintahannya, terutama dalam perang melawan narkoba.
"Jika saya tak menghormati Anda lagi, bersiaplah untuk hal yang terburuk, akan ada 'kutukan' bagi Anda," kata Duterte, seperti dikutip Inquirer, Kamis (13/10/2016).
Duterte memang tak mengindahkan peringatan dari PBB, Uni Eropa dan Amerika Serikat terkait gaya pemerintahannya, gaya berbicaranya dan perang narkoba miliknya yang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang sejak ia memimpin Juni lalu.
Tak hanya itu, Duterte juga mengungkapkan bahwa dirinya akan bergabung dengan Tiongkok dan Rusia, serta memutuskan hubungan dengan AS.
Sembari 'mengancam' para pengkritiknya, Duterte juga menunjukkan foto pusat rehabilitasi di Filipina yang didanai oleh Tiongkok.
"Pusat rehabilitasi ini didanai langsung oleh Tiongkok beserta asrama dan rumah susunnya bagi para pengguna narkoba yang akan direhab," ungkap Duterte.
Ia juga memuji Tiongkok sebagai mitra Filipina yang baik dan sedikit menyindir para pengkritiknya.
"Ini adalah wujud dari bagaimana teman baik Anda memperlakukan Anda. Bukan menegur terus menerus," tutur Duterte.
Pusat rehabilitasi yang terletak di dalam kamp militer Fort Magsaysay, Filipina ini masih dalam tahap finalisasi dan direncanakan akan selesai pada 15 Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News