Ribuan orang terlihat lesehan di atas aspal sebuah landasan pacu pesawat, diketahui pemandangan tersebut berada di Negara Bagian Odisha, India Timur, pada Selasa 16 Desember 2025.
Landasan pacu yang terhampar luas tersebut dipadati oleh ribuan orang untuk melakukan seleksi penerimaan tenaga kerja. Sebanyak lebih dari 8.000 kandidat berkumpul di aspal terbuka untuk memperebutkan posisi sebagai anggota Garda Keamanan Dalam Negeri.
Meskipun pendaftar mencapai lebih dari 8.000 orang, namun kuota yang tersedia dalam penerimaan tersebut sangat terbatas hanya 187 peserta yang diterima.
Dalam rekaman video yang diambil menggunakan drone, terlihat barisan manusia yang mengenakan pakaian olahraga tampak duduk bersila di atas landasan pacu. Tidak terlihat sebuah meja, kursi, apalagi ruang kelas untuk para peserta bisa melakukan ujian dengan nyaman.
Pada ujian ini, kualifikasi yang dibutuhkan hanya pendidikan dasar, sehingga diduga itulah alasan utama dari membludaknya peserta ujian saat itu.
Adanya penggunaan drone dalam sesi ujian bukan hanya untuk mendokumentasikan proses seleksi ini, tetapi juga sebagai alat pengawasan untuk mencegah kecurangan selama ujian berlangsung.
| Baca juga: Kronologi Kericuhan Jumpa Fans Messi di India, Penyelenggara Diamankan Polisi |
Tingginya tingkat pengangguran di India
Kondisi di Odisha ini menjadi bukti bahwa tingkat pengangguran di India menjadi sebuah masalah besar bagi negara tersebut.
Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Buruh Internasional (ILO), tingkat pengangguran di kalangan warga India di bawah usia 24 tahun mencapai angka yang 18%.
Dilansir dari Times of India, kaum-kaum muda yang berpendidikan tinggi cenderung menganggur daripada orang-orang yang tidak memiliki pendidikan formal.
Pada lulusan perguruan tinggi, tingkat pengangguran mencapai 29,1%. Angka ini bahkan lebih tinggi sembilan kali lipat dibandingkan pengangguran yang tidak bisa membaca tulis yaitu sekitar 3,4%.
Hal ini tentu menunjukkan bahwa tingkat angka pendidikan dan lapangan kerja yang diciptakan di lapangan tidak seimbang.
Mantan gubernur bank sentral, Raghuram Rajan mengatakan bahwa pendidikan yang buruk di India akan menghambat prospek ekonominya dari waktu ke waktu.
(Syarifah Komalasari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
