"Saya sekarang ada di sini. Katakan saja langsung di hadapan saya," ucap Mahathir yang menantang, dalam cuitan Twitternya, seperti dikutip AFP, Jumat 23 Maret 2018.
Mahathir, yang menjadi perdana menteri selama 22 tahun, kembali ke garis depan politik setelah 15 tahun istirahat. Kini dia bersiap untuk menghadapi Perdana Menteri Najib Razak yang dilanda skandal jelang pemilihan yang dijadwalkan pada Agustus.
Tetapi usia tuanya telah menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk memerintah jika oposisi berhasil menggulingkan koalisi berkuasa lama. Jika menang, Mahathir akan menjadi perdana menteri tertua di dunia.
Pada forum Kamis 22 Maret 2018, panel tiga orang berbicara tentang usia tua Mahathir. Di saat bersamaan Mahathir memasuki ruangan menyebabkan para pembicara membungkam dan para undangan di aula bangkit berdiri.
Panel,-yang terdiri dari seorang pakar politik, ahli psikologi dan pelatih kebugaran,- menghentikan diskusi mereka dan membuka kesempatan bagi Mahathir untuk berbicara.
"Ada dua jenis usia. Satu dalam hal tahun dan yang lain dalam hal tubuh. Usia tubuh tidak selalu sama dengan usia dalam beberapa tahun," katanya kepada forum di Shah Alam, di Kuala Lumpur.
"Sejauh menyangkut kesehatan, aku belum pikun," tegasnya.
Pemerintah telah sering menyerang Mahathir atas usianya. PM Najib pun membandingkannya dengan mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe digulingkan dari kekuasaan pada usia 94 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News