Sejumlah orangtua murid mengatakan, mereka melarang anak-anak pergi ke sekolah meski ada pengumuman bahwa sekolah telah dibuka kembali.
"Kami tidak akan meminta anak-anak kami pergi ke sekolah sampai kondisi aman dan jaringan seluler dipulihkan," kata salah satu orangtua murid yang anaknya berskolah di Srinagar, kota terbesar di Kashmir.
Dilansir dari BBC, Selasa 20 Agustus 2019, sekolah-sekolah negeri memutuskan untuk beroperasi seperti biasa. Namun, sekolah-sekolah swasta tetap ditutup hingga ada pengumuman lebih lanjut.
Baca: India Hapus Status Kashmir untuk Kemakmuran
"Pemadaman komunikasi dan jaringan seluler menyulitkan kami untuk membuat laporan," ujar seorang guru dari sekolah negeri di Kashmir.
Kashmir terbagi menjadi dua negara antara Pakistan dan India sejak kemerdekaan. Hal ini telah menjadi pemicu perang besar antara dua musuh bebuyutan yang memiliki senjata nuklir.
Hasil keputusan pemerintah India mengenai status istimewa wilayah Kashmir yang dikontrol dan dikuasai telah memicu amarah dan frustasi warga Kashmir.
Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengindikasikan bahwa Jammu dan Kashmir pada akhirnya akan kembali mendapatkan status sebagai salah satu negara bagian di India.
Banyak unjuk rasa telah terjadi di Srinagar dalam beberapa hari ini yang mengajak ribuan pedemo untuk berdemonstrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News