Korea Utara mengumumkan sehari sebelumnya bahwa mereka telah berhasil menguji coba menembakkan rudal balistik yang menandai ‘fase baru”’ dalam kemampuan pertahanannya.
"Kami menilai bahwa itu adalah rudal balistik jarak pendek hingga menengah. Dan saya akan mengatakan bahwa kami tidak memiliki indikasi bahwa itu diluncurkan dari sebuah kapal selam melainkan sebuah platform berbasis laut," kata juru bicara militer Kolonel Pat Ryder kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Jumat, 4 Oktober 2019.
Juru Bicara Pentagon Jonathan Hoffman mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS Mark Esper berbicara dengan mitranya dari Jepang pada Kamis untuk membahas peluncuran rudal Korut.
"Mereka berdua sepakat bahwa tes Korea Utara itu provokatif yang tidak perlu. Korea Utara harus menghilangkan tes ini," kata Hoffman.
Kemampuan rudal berbasis kapal selam terbukti akan membawa persenjataan Korea Utara ke tingkat yang baru. Jika terjadi hal itu memungkinkan penyebaran jauh melampaui Semenanjung Korea dan kemampuan serangan kedua dalam hal terjadi serangan di pangkalan militer AS.
Peluncuran itu dilakukan menjelang rencana pembukaan pembicaraan tingkat kerja antara Pyongyang dan Washington yang dijadwalkan akhir pekan ini di lokasi yang dirahasiakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News