Berasal dari Wuhan pada Desember lalu, virus korona nCoV telah menewaskan 80 orang di Tiongkok. Sementara total kasus terkonfirmasi virus korona nCoV di seantero Negeri Tirai Bambu mencapai 2.744 per Senin ini.
Menurut keterangan Dewan Nasional Tiongkok, dikutip dari AFP, PM Li berada di Wuhan untuk "menginvestigasi dan memandu" upaya pengendalian virus di kota berpenduduk 11 juta jiwa tersebut. PM Li memantau Wuhan dengan mengenakan masker dan pakaian pelindung berwarna biru.
Wuhan telah ditutup total untuk mencegah penyebaran virus ke area yang lebih luas di Tiongkok. Dalam kunjungannya ke Wuhan, Li dijadwalkan bertemu sejumlah pasien dan staf medis.
PM Li telah ditunjuk sebagai kepala gugus tugas khusus yang dibentuk untuk menangani wabah virus korona nCoV di Tiongkok. Virus ini berasal dari sebuah pasar yang menjual sejumlah hewan di Wuhan.
Gugus tugas khusus ini telah mengumumkan perpanjangan libur nasional Tahun Baru Imlek yang awalnya akan berakhir pada 30 Januari. Perpanjangan bertujuan untuk "mengurangi mobilisasi populasi."
Virus korona nCoV telah bermunculan di banyak negara, di antaranya Thailand, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Kanada, Prancis bahkan Amerika Serikat.
Karena terus meluas secara global, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berencana mengunjungi Beijing untuk membicarakan krisis korona dengan sejumlah pejabat terkait.
Minggu 26 Januari, Kepala Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Ma Xiaowei menegaskan bahwa Negeri Tirai Bambu saat ini sedang berada dalam periode kritis pengendalian dan pencegahan virus korona nCoV.
Menyebut situasi terkini cukup rumit, Ma meyakini jika sejumlah langkah terbaru Pemerintah Tiongkok dapat diimplementasikan secara efektif, maka penyebaran virus korona dapat dikendalikan.
Ma mengatakan masa inkubasi virus korona nCoV berkisar 10 hari, dengan satu hari sebagai yang terpendek dan dua pekan terlama. Ia menyebut virus ini menular dalam periode inkubasi, sehingga sangat berbeda dengan penyakit Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News