Pemerintah Jepang menegaskan pengelolaan limbah nuklir menggunakan teknologi yang telah teruji. Teknologi tersebut mengurangi risiko dan dampak yang mungkin timbul dari radioaktif.
Menurut pemerintah dan TEPCO, limbah radioaktif yang selama lebih dari satu dekade berada di tangki penyimpanan telah melalui proses pengolahan yang memadai.
Berdasarkan laporan Headline News, pada 29 Agustus 2023, lebih dari satu juta metrik ton air radioaktif yang telah diolah oleh Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dialirkan ke laut Pasifik. Pembuangan limbah ini dianggap penting untuk mencegah kebocoran tangki penyimpanan dengan kapasitas maksimal.
Baca: Jepang Klaim Air Laut Sekitar Fukushima Bebas Unsur Radioaktif Berbahaya |
Pemerintah Jepang melaporkan bahwa lebih dari 1000 tangki telah terisi penuh dan menuntut lahan baru untuk membangun fasilitas pengganti.
Tujuan utama pembuangan limbah nuklir adalah untuk menonaktifkan pembangkit listrik nuklir dengan aman. Pemerintah Jepang mengkhawatirkan kemungkinan kerusakan atau runtuhnya tangki penyimpanan limbah nuklir akibat bencana alam.
(Atika Pusagawanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News