"Ada sekitar 45 orang yang mengalami gejala," kata Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato kepada parlemen Jepang di Tokyo.
"Kami telah meminta mereka semua untuk menemui dokter dan menjalani tes," lanjutnya, dilansir dari laman AFP, Rabu 26 Februari 2020.
Jepang dikritik sejumlah pihak atas penanganan wabah korona di Diamond Princess. Kritik semakin tajam ketika sejumlah orang yang diizinkan turun dari kapal ternyata positif korona beberapa hari kemudian.
Ratusan penumpang diizinkan turun dari Diamond Princess pada 19 Februari lalu, usai menjalani masa karantina selama 14 hari. Semua penumpang dan kru dikarantina, namun diizinkan untuk bebas bergerak ke mana saja di dalam Diamond Princess.
Hingga Rabu ini, setidaknya dua orang di Jepang yang pernah naik ke Diamond Princess terjangkit korona meski sebelumnya dinyatakan negatif. Ada juga beberapa penumpang lain yang dinyatakan positif korona usai tiba di Australia dan Hong Kong.
Sejumlah negara yang merepatriasi warga masing-masing dari Diamond Princess menerapkan kembali karantina selama 14 hari. Banyak negara menilai masa karantina yang dilakukan Jepang di Diamond Princess tidak berjalan baik.
Data terbaru situs pemantau John Hopkins CSSE mencatat kematian global akibat korona COVID-19 mencapai 2.760, dengan total kasus 80.994. Sementara pasien sembuh sejauh ini mencapai 30 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News