medcom.id, Jakarta: Benua Afrika terus mengalami pertumbuhan. Indonesia harus melihat Afrika sebagai pasar yang memiliki peluang besar.
Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Lasro Simbolon, dalam hubungan ekonomi. Nilai perdagangan Indonesia dan Afrika selama 5-7 tahun terjadi peningkatan hingga 20 persen.
"Adapun total perdagangan mencapai USD8-12 miliar, setidaknya itu selama 2014. Namun harus diakui selama 2015, ada koreksi dalam nilai perdagangan," ujar Lasro, di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
"Tetapi koreksi ini ada alasannya. Pertama karena penurunan ekonomi global dan juga meningkatnya harga komoditi dunia," lanjutnya.
Lasro menambahkan, ada beberapa peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan beberapa negara di Afrika. Salah satu negara kunci kerja sama perdagangan Indonesia adalah Nigeria, Afrika Selatan.
Ada beberapa masalah krusial yang menjadi tantangan dalam peningkatan hubungan Afrika dengan Indonesia.
"Salah satu permasalahan adalah citra. Beberapa pelaku usaha sudah melihat Afrika adalah peluang. Tetapi masih banyak yang melihat Afrika sebagai tempat sulit untuk melakukan usaha," menurut Lasro.
Cara yang ampuh untuk mengembangkan hubungan dengan Afrika adalah melalui ekspo-ekspo perdagangan. Terbukti, stand Indonesia selalu dipenuhi oleh delegasi-delagasi Afrika yang tertarik dengan Indonesia.
"Tantangan kedua, sektor perbankan kami belum banyak hadir di Afrika. Beberapa dari mereka baru hanya berupa korespondensi. Jadi kami terus mendorong hal ini agar terus dikembangkan," pungkasnya.
"Tantangan ketiga tentunya hal yang berulangkali disebutkan. Permasalahan itu adalah tarif yang tinggi dan juga bea cukai. Kami berupaya keras agar permasalahan ini bisa diatasi," tutur Lasro.
Berbagai cara telah dilakukan untuk meredakan permasalahan perdagangan antara Indonesia dan Afrika. Salah satu pembentukan Kamar Dagang Asia Afrika, kemudian pembentukan Pusat Asia Afrika.
Ini adalah instrumen-instrumen selain instrumen bilateral untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Afrika. Termasuk juga keterlibatan media.
"Media ada baiknya tidak hanya memberitakan hal negatif dari Afrika. Masih banyak hal optimisme yang menarik dan bisa menggenjot hubungan Indonesia dan Afrika," pungkas Lasro.
Lasro juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang berkembang pesat di Asia. Hal ini harus dijelaskan agar negara Afrika memiliki pengertian yang baik tentang Indonesia dan sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News