Salah satu peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elizabeth mengatakan, untuk masalah di keamanan maritim, negara-negara ASEAN masih belum satu suara terkait bentuk kerja sama konkretnya.
"Di maritime security saja masih belum ada yang pas (pemikirannya). Kita (ASEAN) kan banyak negaranya, harus bisa menyatukan pemikiran semua negara, supaya jelas kemana arah kerja samanya," ujar Adriana saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu 7 Januari 2018.
Menurutnya, akibat beda perspektif ini, kepentingan masing-masing negara kurang terwakilkan. Adriana mencontohkan, dalam keamanan laut, Indonesia, Malaysia dan Filipina berkepentingan pada masalah terorisme.
Baca: ASEAN-India Diharapkan Beri Manfaat Lebih untuk Masyarakat
Sayangnya, negara lain seperti Brunei Darussalam dan Singapura lebih fokus pada perdagangan dan pelayaran. Karenanya, menurut dia harus ada persamaan pikiran untuk menyatukannya.
Adriana menambahkan, ada beberapa aspek kerja sama dalam keamanan maritim. "Batas laut, keamanan laut, blue economy dan hubungan antarmanusia," katanya.
"Makanya, harus satu pemikiran agar aspek kerja samanya jelas," lanjut dia.
Menurut dia, sebenarnya ASEAN lebih berfokus pada kerja sama politik dan keamanan, ekonomi dan sosial budaya.
Sementara itu, Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia Benny Siahaan menyebutkan ASEAN-India kurang menjalin kerja sama konkret. Pasalnya, kerja sama tersebut masih belum banyak memberi manfaat bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News