PM Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan dengan warga usai memberikan pesan bela sungkawa terhadap sang ayah, Lee Kuan Yew, di luar istana kepresidenan Singapura - AFP / ROSLAN RAHMAN
PM Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan dengan warga usai memberikan pesan bela sungkawa terhadap sang ayah, Lee Kuan Yew, di luar istana kepresidenan Singapura - AFP / ROSLAN RAHMAN

PM Singapura: Cahaya yang Memandu Kita telah Padam

Willy Haryono • 29 Maret 2015 15:57
medcom.id, Singapura: Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memberikan pidato penghormatan terakhirnya untuk sang ayah tercinta, Lee Kuan Yew, di University Cultural Centre (UCC), Minggu (29/3/2015). 
 
"Cahaya yang memandu kita semua selama bertahun-tahun telah padam. Kita telah kehilangan bapak pembangunan kita, Tuan Lee Kuan Yew, yang hidup dan bernapas di Singapura sepanjang hidupnya. Dia dan timnya memimpin generasi perintis untuk menciptakan negara ini, Singapura," ucap Lee Hsien Loong, seperti dikutip Channelnewsasia.com
 
"Bersama, kita bergabung sebagai satu pribadi, satu negara. Kita semua berkabung. Tapi dalam masa berkabung ini, kita telah memperlihatkan Singapura terbaik punya Tuan Lee. Kesedihan yang kita bagi bersama telah membuat kita semakin kuat," sambung dia. 

Jasad mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew bertolak dalam perjalanan terakhirnya di jalanan Singapura. Pada pukul 12.40 waktu setempat, peti mati berisi jenazah Lee meninggalkan Gedung Parlemen Singapura, tempat persemayamannya sejak 25 Maret. 
 
Walau diguyur hujan lebat, ribuan warga tetap antusias menyaksikan pelepasan jasad Lee di sekitar Gedung Parlemen. 
 
Lee meninggal dunia pada 23 Maret di Rumah Sakit Umum Singapura akibat penyakit radang paru-paru atau pneumonia. Bapak Bangsa itu wafat di usia 91 tahun. 
 
Perjalanan iring-iringan jenazah berakhir di UCC, untuk kemudian dilanjutkan prosesi pemakaman dan penghormatan oleh para petinggi Asia Pasifik. Acara diakhiri sesi kremasi jasad Lee secara tertutup. 
 
"Mari kita semua membangun negara hebat ini. Mari kita membentuk negara pulau ini menjadi sebuah metropolis hebat yang merefleksikan idealisme yang dia impikan," ungkap sang perdana menteri. 
 
"Terima kasih Tuan Lee Kuan Yew. Beristirahatlah dengan damai," tutup Lee Hsien Loong.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan