Dilansir dari AFP, Selasa 21 Januari 2020, pria tersebut meninggal usai sempat sulit bernapas di kediamannya di Wuhan, kota yang diyakini sebagai sumber virus baru tersebut.
Sejauh ini, semua kematian akibat virus tersebut berada di Wuhan. Virus baru ini menunjukkan gejala penyakit mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS.
SARS telah menewaskan hampir 650 orang di Tiongkok dan Hong Kong pada 2002-2003. Total orang yang terjangkit virus baru di Tiongkok mencapai 218. Sementara jika digabung dengan negara lain, angkanya mencapai 222.
'Virus Wuhan' itu telah terdeteksi di Thailand, Jepang dan juga Korea Selatan.
Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengonfirmasi bahwa virus tersebut menular antarmanusia. Hal ini dapat terlihat dari terjangkitnya sejumlah staf medis yang menangani pasien 'pneumonia misterius' di Tiongkok.
Presiden Tiongkok Xi Jinping telah memerintahkan jajarannya untuk segera mengatasi masalah ini. Ia khawatir virus ini dapat mewabah karena terjadi peningkatan jumlah kasusnya terjadi di tengah momen liburan Hari Raya Imlek.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi bahwa virus tersebut memang dapat menular antarmanusia dalam kondisi tertentu, dalam hal ini jika seseorang berada dekat dengan pasien.
WHO menjadwalkan pertemuan darurat untuk mendiskusikan 'virus Wuhan' pada Rabu besok. Pertemuan akan membahas mengenai apakah virus di Tiongkok dapat dikategorikan sebagai darurat kesehatan internasional atau tidak.
Hingga saat ini, WHO belum mengeluarkan imbauan atau larangan bepergian terkait masalah virus korona di Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id