“Pertemuan ini salah satunya membahas tentang masuknya Timor Leste ke ASEAN yang masih dalam proses yang cukup panjang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, Kamis 16 Mei 2019.
Indonesia, ujar dia, juga mengharapkan dukungan yang kuat dari negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk proses masuknya Timor Leste ini.
“Indonesia terus mendorong proses masuk Timor Leste yang proses ya panjang di mana berbagai hal perlu dipenuhi oleh Timor Leste sebagai syarat,” ungkap Arrmanatha.
Sebagai contoh, Timor Leste baru saja memenuhi syarat dengan memiliki perwakilan di semua negara anggota ASEAN. Menurut Arrmanatha, hal ini merupakan langkah yang bagus untuk memenuhi persyaratan dari ASEAN.
Selain itu, kedua menlu akan membahas soal kerja sama bilateral Indonesia dan Timor Leste terutama di sektor perbatasan. Investasi Indonesia di Timor Leste cukup besar yaitu USD595 juta di tahun 2014 baik dari sektor perbankan maupun minyak dan gas.
“Kerja sama ekonomi kedua negara juga cukup besar yaitu USD193 juta di tahun 2018 dan hampir lebih dari 30 persen kebutuhan Timor Leste dipenuhi oleh Indonesia,” ungkap Arrmanatha lagi.
Menlu Retno dan Menlu Dionisio juga akan membahas soal Pacific Expo yang akan digelar Juli mendatang di Auckland, Selandia Baru. Acara yang diinisasi oleh KBRI Wellington ini bertujuan untuk melebarkan kerja sama Indonesia dan negara-negara Pasifik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News