Alat pencarian MH370 yang digunakan oleh perusahaan Ocean Infinity (Foto: AFP).
Alat pencarian MH370 yang digunakan oleh perusahaan Ocean Infinity (Foto: AFP).

Ilmuwan Berharap Bisa Temukan MH370 dalam Waktu Sebulan

Arpan Rahman • 24 Januari 2018 16:47
Canberra: Setelah bertahun-tahun upaya sia-sia, perburuan ulang mencari MH370 telah kembali dimulai di Samudera Hindia yang terpencil. Ilmuwan Australia terkemuka yang membantu menentukan zona pencarian baru berharap pesawat penumpang yang hilang dapat ditemukan dalam beberapa pekan.
 
Berbekal analisis oseanografi dan kapal pencari berteknologi tinggi, perburuan terbaru melacak Boeing 777 dimulai pada Senin 22 Januari 2018. Perusahaan eksplorasi swasta Ocean Infinity, berharap bisa menyelesaikan salah satu misteri penerbangan abad ini.
 
Pencarian yang dipimpin Australia sebelumnya, yang terbesar dalam sejarah penerbangan, menjelajahi 120.000 kilometer persegi lepas pantai barat benua pulau itu selama 28 bulan. Namun tidak menemukan jejak pesawat terbang, dan perburuan ditangguhkan ke Januari.
 
"Kami berharap bahwa mereka (Ocean Infinity) dapat menemukan pesawat tersebut dalam sebulan pertama pencarian," ahli kelautan David Griffin dari CSIRO, badan nasional terkemuka Australia untuk penelitian ilmiah, mengatakan kepada AFP, Rabu 24 Januari 2018.
 
"Malaysia telah memberi waktu tiga bulan menyelesaikan pencarian, jadi kita memasuki pekan pertama sekarang. Kita bisa mendapatkan sesuatu dalam beberapa pekan ke depan," kata Griffin, yang bertemu dengan tim Ocean Infinity di London bulan lalu, seperti disitat AFP, Rabu 24 Januari 2018.
 
Ocean Infinity memiliki dorongan besar buat menemukan pesawat. Sebagai bagian dari kesepakatan, tim swasta itu hanya akan dibayar jika mereka menemukan jet atau kotak hitamnya, dengan tawaran sampai USD70 juta jika berhasil.
 
Pencarian tergantung pada banyak bukti dan analisis, yang memungkinkan ilmuwan selama empat tahun terakhir tidak memasuki lokasi kecelakaan.
 
Temuan baru ini juga membuat Griffin dan tim ahli mengidentifikasi titik awal yang spesifik untuk kapal pelacak Seabed Constructor sekitar 2.000 kilometer sisi barat dari barat daya Perth di Australia Barat.
 
Konstruktor dasar laut itu membawa delapan pesawat tak berawak dilengkapi sonar dan kamera yang bisa beroperasi hingga kedalaman 6.000 meter.
 
Menteri Luar Negeri Australia Darren Chester, yang bertanggung jawab atas upaya pencarian terdahulu, memperingatkan bahwa kondisi bawah laut yang sulit di perairan berbahaya dapat menimbulkan tantangan.
 
"Saya berharap pencarian sukses dalam beberapa pekan dan beberapa bulan ke depan, tapi mari kita jangan berpikir itu akan mudah dikerjakan," katanya kepada Sky News Australia.
 
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang saat lepas landas dari Kuala Lumpur, dengan tujuan Beijing, Tiongkok pada Maret 2014. Ketika kejadian berlangsung pesawat membawa 239 penumpang yang saat ini dianggap sudah meninggal.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan