Dalam kunjungannya selama empat hari di Bangladesh, Gilmour mendapat banyak cerita mengenai "pengakuan kredibel soal pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan dan penculikan" di Rakhine, Myanmar barat.
Pemerintah Myanmar membantah melakukan aksi kekerasan semacam itu. Januari lalu, Myanmar mengaku siap menerima kembali para pengungsi Rohingya,
"Kemungkinan kekerasan secara meluas dan sistematis terhadap Rohingya masih berlanjut," ujar Gilmour, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan HAM, seperti dikutip Independent.co.uk, Selasa 6 Maret 2018.
"Gelombang kekerasan telah berganti dari pemerkosaan massal tahun lalu, menjadi operasi teror berintensitas rendah serta adanya aksi tertentu yang membuat Rohingya kelaparan sehingga mereka mengungsi ke Bangladesh," kata Gilmour.
Meski Myanmar mengatakan siap menerima kembali pengungsi sebagai bagian dari kesepakatan dengan Bangladesh pada November tahun lalu,
Gilmour menambahkan, "pemulangan (Rohingya) secara aman dan berkelanjutan, tentu saja, mustahil dilakukan dengan kondisi saat ini."
Baca: Myanmar Minta Rohingya untuk Kembali ke Rakhine
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News