Iwaya mengatakan pilot dari pesawat yang jatuh itu sempat mengirim sinyal "pembatalan latihan" beberapa saat sebelum dinyatakan hilang dari pantauan radar. Puing pesawat telah ditemukan, namun nasib pilot belum diketahui.
Menurut keterangan kantor berita AFP, Rabu 10 April 2019, jet tersebut hilang sekitar pukul 19.30 waktu Jepang, 30 menit usai lepas landas dari Pangkalan Udara Misawa di prefektur Aomori. Terdapat tiga pesawat lain yang lepas landas bersamaan dengan jet tersebut.
Ini merupakan kali pertamanya F-35A jatuh dalam sejarah militer Jepang.
Seorang pejabat dari Kemenhan Jepang mengatakan pilot dari jet yang jatuh itu memiliki 3.200 jam terbang. Khusus untuk F-35, jam terbangnya telah mencapai 60 jam.
Jet tersebut jatuh di Samudra Pasifik, tepatnya di perairan dengan kedalama sekitar 1.500 meter. Kemenhan Jepang mengaku kesulitan mengevakuasi semua puing pesawat.
"Kami perlu bekerja sama dengan pasukan Amerika Serikat, dan saya meyakini koordinasi (dengan AS) sedang berlangsung," tutur Menhan Iwaya, dikutip dari laman Channel News Asia.
Jepang mengoperasikan F-35A untuk menggantikan tipe F-4 yang sudah semakin menua. Harga satu unit F-35A berkisar lebih dari 10 miliar yen atau setara Rp1,2 triliun.
Berdasarkan artikel di Kyodo News, bulan lalu Jepang telah membentuk skuadron berisi 80 pesawat jet tempur siluman di Pangkalan Udara Misawa.
Baca: Sempat Hilang di Pasifik, Puing Pesawat Jepang Ditemukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
