Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengaku belum mengetahui mengenai satu pilot yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Kami telah mengambil bagian dari ekor pesawat tersebut dalam operasi pencarian di laut," ujar Menhan Iwaya kepada awak media, dilansir dari laman AFP.
"Sejauh ini kami meyakini pesawat itu jatuh menghantam laut," tambah dia.
Jet F-35A milik Jepang dinyatakan hilang pada Selasa 9 April sekitar pukul 19.30 waktu setempat, saat sedang terbang sekitar 135 kilometer dari Misawa. Saat itu, pilot pesawat jet sedang menjalani misi latihan.
Pesawat dinyatakan hilang dari pantauan radar 30 menit usai lepas landas dari Pangkalan Udara Masawa bersama tiga jet lainnya.
Jepang mengoperasikan F-35A untuk menggantikan tipe F-4 yang sudah semakin menua. Harga satu unit F-35A berkisar lebih dari 10 miliar yen atau setara Rp1,2 triliun.
Akibat insiden ini, Jepang memutuskan menghentikan sementara operasional 12 unit F-35A.
Saat dinyatakan hilang pada Selasa kemarin, Jepang mengerahkan delapan pesawat ke lokasi terakhir yang terpantau radar. Pasukan Pertahanan Diri Jepang dan patroli penjaga pantai juga mengerahkan unit masing-masing ke lokasi kejadian. Pencarian dilakukan sepanjang malam.
Menurut keterangan Kyodo News, bulan lalu Jepang membentuk skuadron berisi 80 pesawat jet tempur siluman di Pangkalan Udara Misawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News