Pyongyang pernah mengancam akan menghantam Guam, area kecil di Pasifik tempat berdirinya instalasi militer Amerika Serikat (AS), dengan serentetan misil.
Berkata kepada awak media, Onodera menyebut misil dari peluncuran terbaru Korut terbang sejauh 3.700 kilometer dan diyakini "mampu mencapai Guam." Jarak Korut dengan Guam berkisar 3.400 km.
"Kami tidak dapat berasumsi mengenai niat Korut, tapi dari apa yang sudah pernah diucapkan sebelumnya, saya rasa mereka berpikir ke arah Guam," tutur Onodera, seperti dikutip AFP.
Dia memprediksi provokasi dari Korut akan terus berlanjut, karena serangkaian sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Pyongyang terbukti kurang efektif.
Komando Pasifik AS mengonfirmasi peluncuran terbaru dari Korut melibatkan misil balistik jarak menengah (IRBM). Namun AS menyebut misil itu tidak mengancam Guam ataupun dataran utama AS.
Namun, untuk kali kedua dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, misil Korut melintasi Jepang. Pemerintah daerah Hokkaido mengeluarkan peringatan via pengeras suara kepada semua warganya agar berlindung ke tempat aman.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan Tokyo "tidak akan pernah memberikan toleransi" terhadap "provokasi berbahaya yang mengancam perdamaian dunia."
PM Abe telah meminta DK PBB menggelar rapat darurat untuk membahas peluncuran terbaru Korut.
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengeluarkan mengatakan, "provokasi terus-menerus ini hanya memperdalam isolasi diplomatik dan ekonomi Korut."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News