Ucapan apresiasi itu disampaikan setelah kemarin, 25 Agustus malam, dua orang mahasiswi yang ditangkap aparat hukum Turki pada 11 Agustus lalu berhasil dibebaskan.
"Terima kasih kepada Ibu Menlu, Dubes RI di Turki beserta timnya yang tak kenal lelah memperjuangkan anak-anak kita", ujar Sigit Raharjo, koordinator group media sosial orang tua penerima beasiswa Yayasan Pasiad, seperti keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (26/8/2016).
Kedua mahasiswi saat ini ditampung di Wisma Duta Besar RI di Ankara bersama 35 mahasiswa lainnya yang beberapa waktu terakhir ditampung oleh KBRI.
Sementara itu, orang tua kedua mahasiswi menyambut gembira bebasnya anak mereka saat dikabari oleh Tim Perlindungan WNI Kemenlu pagi ini.
"Terima kasih kepada Ibu Menlu dan KBRI Turki yang telah membebaskan anak saya. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan mereka semua. Saya lega, anak saya kini sudah berada di KBRI. Terima kasih", ujar Asnaini, ibu dari mahasiswi Dwi Puspita, sembari menangis.
"Saya selalu percaya dengan Kemenlu dan KBRI. Dan terbukti benar anak saya dengan pertolongan Allah bisa dibebaskan. Terima kasih kepada Kemenlu, KBRI dan semua yang membantu pembebasan anak saya", tutur Warsidi, ayah dari Yumelda Ulan.
Sejak terjadinya perkembangan politik terakhir di Turki, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul disibukkan dengan urusan pemberian perlindungan kepada WNI yang berada di Turki.
Berdasarkan data Kemenlu, terdapat 2.700 WNI di seluruh Turki. 728 berstatus pelajar dan mahasiswa. Diantara 282 belajar di Turki dengan beasiswa Yayasan Pasiad.
Sebelumnya KBRI/KJRI di Turki juga memperoleh apresiasi dari banyak pihak karena langkah cepat tanggap memberikan bantuan dan dukungan kepada ratusan WNI yang terjebak di sejumlah airport di Turki saat terjadinya kudeta 15 Juli lalu.
"Kita akan lakukan yang terbaik untuk pastikan keselamatan WNI kita. Kita tidak akan meninggalkan mereka dalam kondisi apapun", ujar Duta Besar RI di Ankara, Wardana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News