Unjuk rasa warga Bangladesh mengecam aksi penyerangan (Foto: BBC)
Unjuk rasa warga Bangladesh mengecam aksi penyerangan (Foto: BBC)

Guru Agama Hindu di Bangladesh Ditikam Tiga Pria Bersenjata

Sonya Michaella • 17 Juni 2016 08:39
medcom.id, Dhaka: Seorang guru beragama Hindu di Bangladesh diserang ketika berada di depan pintu rumahnya oleh tiga pria bersenjata dengan pisau sehingga ia berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.
 
Seperti dilansir BBC, Jumat (17/6/2016), serangan di Madaripur ini merupakan yang serangan terbaru dalam rangkaian kekerasan atas umat minoritas, penulis blog sekuler, pegiat gay, maupun akademisi di negeri tersebut.
 
Pekan lalu, Perdana Menteri Sheikh Hasina sudah menyatakan tekad untuk menangkap semua pelaku pembunuhan.

Guru agama Hindu, Ripon Charkavarti, diserang ketika dia membuka pintu rumahnya setelah mendengar bel berbunyi.
 
Polisi sedang memeriksa seorang dari tiga tersangka yang berhasil ditangkap oleh warga setempat ketika sedang berupaya melarikan diri. Sedangkan dua lainnya sedang dalam pencarian.
 
Dalam dua pekan belakangan, seorang pekerja kuil Hindu, pendeta Hindu, pedagang beragama Kristen, dan istri polisi antiteror dibunuh yang diduga dilakukan oleh kelompok militan Islamic State (ISIS).
 
Polisi Bangladesh sejak pekan lalu menggelar operasi atas tersangka militan ISIS, yang selama ini dituduh melakukan serangan kekerasan tersebut.
 
Sekitar 8.000 orang sudah ditangkap dalam operasi tersebut namun polisi mengakui hanya 100-an lebih yang diduga menjadi anggota kelompok militan dan sebagian besar adalah penjahat biasa.
 
Sekitar 40 orang dibunuh dalam sejumlah serangan umat minoritas, penulis blog sekuler, pegiat gay, maupun akademisi di Bangladesh dalam waktu tiga tahun terakhir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan