Pejabat setempat mengatakan sudah dua hari mereka melakukan operasi penyelamatan setelah bangunan berlantai tujuh itu roboh di kota pesisir Kep. Dari jumlah yang tewas, enam diantaranya anak-anak dan 14 perempuan.
Pejabat tidak merinci adanya anak-anak di lokasi pembangunan tersebut. Sementara itu, Gubernur Kep, Ken Satha mengatakan pemilik bangunan telah ditahan untuk interogasi.
Meski demikian, Perdana Menteri Hun Sen mengatakan tidak ada pejabat provinsi Kep yang akan dipecat akibat runtuhnya bangunan ini.
"Bangunan yang runtuh tidak hanya terjadi di Kamboja. Mereka terjadi di tempat lain, termasuk di Amerika Serikat," kata Hun Sen saat ditanya awak media, dilansir dari Channel News Asia, Minggu 5 Januari 2020.
Kamboja saat ini tengah mengalami pembangunan besar-besaran, terutama untuk bangunan tempat tinggal. Pasalnya, semakin banyak wisatawan dan investor Tiongkok yang melirik negara tersebut.
Ambruknya bangunan Kep terjadi hanya selang enam bulan setelah 28 orang tewas ketika situs konstruksi milik Tiongkok runtuh di provinsi Preah Sihanouk.
Sebanyak tujuh orang didakwa melakukan pembunuhan tak disengaja. PM Hun Sen juga memecat seorang petugas manajemen bencana atas kecelakaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id