Presiden RI, Joko Widodo mendapat undangan langsung dari Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe untuk menjadi pembicara di outreach tersebut. Rencananya, Presiden Jokowi akan membahas dua tema besar yaitu stabilitas dan kesejahteraan Asia juga pembangunan berkelanjutan 2030.
"Indonesia kan negara paling besar di ASEAN, saya rasa pasti diundang dan itu sesuatu yang bagus. Nah, dengan diundangnya Indonesia di KTT G7 ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya walaupun Indonesia bukan negara anggota," ujar mantan Menteri Keuangan di era pemerintahan SBY, Chatib Basri ketika dihubungi Metrotvnews.com, Kamis (26/5/2016).
"Di dalam outreach meeting ini Indonesia pasti bisa didengar melalui pandangannya dalam isu-isu terkait. Jika ingin lebih berpengaruh tentu G20 lebih berpengaruh karena 80 persen negara anggota G20 itu merupakan GDP dunia dan Indonesia adalah anggota G20. Namun, tak berarti G7 tidak penting. KTT G7 juga termasuk penting, namun di sini posisi Indonesia bukan anggota," lanjutnya lagi.

Mantan Menkeu era SBY, Chatib Basri/Antara
Presiden Jokowi akan bertandang ke Jepang didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Kepala Bappenas, Sofyan Djalil.
"Diundangnya Indonesia untuk pertama kali di outreach KTT G7 ini karena Indonesia dianggap sangat berkontribusi di kawasan Asia," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir ketika ditemui beberapa waktu yang lalu.
Selain menjadi pembicara di outreach meeting KTT G7, Presiden Jokowi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Prancis dan Sri Lanka. Dengan Jepang sendiri, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT dengan PM Abe.
"Presiden Jokowi langsung ke Nagoya, malamnya ada resepsi selamat datang di Nagoya dan pertemuan bilateral dengan Sri Lanka. Esok hari baru ke Ise Shima untuk pertemuan outreach G7," kata Arrmanatha ketika dihubungi Metrotvnews.com, Kamis 26 Mei siang.
.jpg)
Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana Jokowi ketika akan berangkat ke Jepang
Outreach meeting KTT G7 sendiri akan berlangsung pada 27 Mei di Jepang. Selain Indonesia, turut diundang pula Laos sebagai Ketua ASEAN, Bangladesh, Papua New Guinea, Sri Lanka, Vietnam dan Chad (Presiden Uni Afrika).
Kelompok G7 ini didirikan pada tahun 1975 dan terdiri dari tujuh negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, Jerman, Inggris dan Italia. Para pemimpin negara anggota G7 pun datang untuk KTT ini, di antaranya Presiden AS, Barack Obama, PM Jepang Shinzo Abe, PM Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Italia Sergio Mattarela dan Presiden Prancis Francois Hollande.
KTT G7 ini merupakan KTT ke 42 dengan Jepang sebagai tuan rumahnya. KTT diselenggarakan di Ise-Shima, Jepang yang berdekatan dengan kuil suci di Jepang, Kuil Shinto. Sementara outreach meeting akan diselenggarakan di Nagoya, Jepang.
Isu-isu yang akan dibahas di KTT G7 antara lain ekonomi dan perdagangan global, kebijakan luar negeri, perubahan iklim dan energi juga kualitas investasi infrastruktur, kesehatan dan perempuan.
Outreach meeting KTT G7 diselenggarakan secara regular sejak tahun 2002 untuk membahas isu-isu yang menjadi perhatian negara-negara anggota G7.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News