Seorang pria menggunakan masker di tengah kabut asap yang menyelimuti area Pudong, Shanghai, Tiongkok, 15 Desember. (Foto: REUTERS/Aly Song)
Seorang pria menggunakan masker di tengah kabut asap yang menyelimuti area Pudong, Shanghai, Tiongkok, 15 Desember. (Foto: REUTERS/Aly Song)

Kabut Asap di Shanghai Capai Level Berbahaya

Willy Haryono • 16 Desember 2015 10:39
medcom.id, Shanghai: Kabut asap di Shanghai, Tiongkok, Selasa (15/12/2015), mencapai level tertinggi sejak Januari. Buruknya kualitas udara memaksa pemerintah menutup sejumlah sekolah dan mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di luar ruangan.
 
Pekan lalu, level polusi udara di Beijing memicu "peringatan merah," yang artinya kendaraan dilarang melintas di jalan raya, sekolah ditutup dan operasi kendaraan berat dihentikan.
 
Munculnya kabut asap tebal di Shanghai terjadi satu hari sebelum pelaksanaan Konferensi Internet Dunia, di mana Presiden Xi Jinping akan berpidato di hadapan tamu undangan internasional. 

Sejak Selasa pagi, seperti dilansir Reuters, kabut asap abu-abu menyelimuti Shanghai, kota dengan 20 juta penduduk. Indeks kualitas udara (AQI) di Shanghai pada saat itu di atas 300, atau berada di level "berbahaya" yang dapat merusak kesehatan. 
 
Sementara level PM 2.5, polutan kecil berbahaya, menyentuh angka 281 atau tertinggi sejak pertengahan Januari. Partikel 2.5 adalah pemicu asma dan penyakit pernapasan lainnya. 
 
"Karena (kabut asap) anak saya sering sakit, sering pilek dan batuk," kata Vale Wang, 40, seorang ibu rumah tangga di Shanghai. "Saat ini, polusi seperti terus memburuk," tambah dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan