Nusron Wahid melepas 278 perawat Indonesia (Foto: Willy Haryono/MTVN)
Nusron Wahid melepas 278 perawat Indonesia (Foto: Willy Haryono/MTVN)

Jelang Olimpiade 2020, Jepang Butuh 80 Ribu Pekerja Konstruksi RI

Willy Haryono • 10 Juni 2015 19:14
medcom.id, Jakarta: Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, permintaan tenaga kerja konstruksi asal Indonesia untuk bekerja di Jepang terbilang tinggi. Jumlahnya bisa mencapai ribuan, bahkan puluhan ribu.
 
"Tahun depan mereka (Jepang) minta tenaga RI gede-gedean, persiapan Olympic 2020. Infonya butuh 80 ribu tenaga konstruksi," ucap Nusron, dalam acara pelepasan 278 calon perawat dan careworker RI di kediaman Duta Besar Jepang di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
 
Meski bangga, Nusron menyayangkan adanya perlakuan berbeda antara pekerja asing dan lokal di Jepang. Pekerja konstruksi RI yang berstatus magang kerap hanya mendapat separuh gaji, meski beban kerjanya sama dengan pekerja lokal.
 
"Kami lagi berjuang untuk pekerja konstruksi magang. Itu kan kasihan, padahal kerja full-time sama beratnya kayak orang Jepang," tutur Nusron.
 
Untuk menangani masalah ini, BNP2TKI menyiapkan program adjustment training atau penyesuaian keahlian, agar para pekerja RI, terutama yang hanya tamat SD atau SMP, mendapat penghasilan layak.
 
"Masa mereka (pekerja RI) mau seumur hidup bekerja seperti itu, makanya akan kita upgrade," ujar Nusron.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan