New Delhi: Sebuah video yang disebar di jejaring media sosial Facebook, memperlihatkan seorang mahasiswa bernama Shiva Khumar, 25, berdiri dekat rel kereta api dan mulai merekam video swafoto saat kereta itu mendekat. Akibatnya, dia tersambar kereta dan menderita cidera kepala.
Sebelum dia tersambar kereta, masinis dan orang-orang di sekitarnya sempat memperingatkan dia untuk menyingkir. Namun, pemuda tersebut bergeming hingga ditabrak kereta yang melaju cepat.
Insiden itu dilaporkan terjadi pada Minggu 21 Januari siang waktu setempat. Lokasi kejadian berada di dekat Stasiun Kereta Api Borabanda, Hyderabad, India.
Dilansir dari laman BBC, Jumat, 26 Januari 2018, Polisi Kereta Api Pemerintah mengatakan Shiva menderita luka serius di tangan kanan, kepala, dan dada. Meski demikian, dia berhasil lolos dari maut.
"Dia tidak menyadari bahaya yang mengancamnya dan mengabaikan klakson yang dibunyikan masinis yang berusaha memperingatkannya. Kereta api menghantam dia, membuat pemuda itu terlempar dari tempatnya berdiri," ujar Dasya Naik, polisi kereta api negara bagian Telangana.
Mengambil video sambil berdiri di depan kereta yang mendekat cepat merupakan tren baru yang mematikan di India.
Pada Oktober 2017, tiga remaja dilindas kereta api saat mencoba mengambil gambar diri di negara bagian Karnataka. Sementara itu, dua remaja terbunuh saat melakukan swafoto di jalur kereta api di Delhi.
Para ahli mengatakan anak-anak muda ini terobsesi dengan media sosial, mengalami kemajuan ekstrem untuk mencari pengikut sebanyak-banyaknya dengan aksi heboh, namun tidak memikirkan bahayanya. Banyak kasus demikian yang melibatkan anak-anak muda, salah satunya di India.
Mayoritas kematian swafoto di seluruh dunia terjadi di India. Sejak September 2016, sebanyak 127 kematian akibat swafoto dan 76 di antaranya terjadi di Negeri Bollywood tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
