"Kami bersama masyarakat Australia menanti hasil investigasi kepolisian terkait identitas pelaku penyanderaan dan motivasi mereka," tulis Profesor Ibrahim dalam sebuah surat pernyataan, seperti dikutip skynews.com.au.
"Yang Mulia Mufti Agung, Dewan Imam Nasional dan Komunitas Muslim memberikan dukungan penuh pada korban penyanderaan serta keluarga mereka dan berharap konflik ini dapat berakhir damai," sambung dia.
Belasan orang menjadi sandera kelompok bersenjata di sebuah kafe di Martin Place pagi tadi. Penyandera membawa sebuah bendera hitam bertuliskan huruf Arab, dan sempat meminta beberapa sandera untuk memperlihatkannya melalui jendela Kafe Cokelat Lindt.
Menurut informasi sejumlah media, terdapat empat penyandera, salah satunya dikonfirmasi memiliki senjata api. Sementara jumlah sandera belum diketahui pasti, namun diperkirakan antara 12 hingga 20 orang.
PM Australia Tony Abbott dan pemimpin New South Wales Mike Baird meminta warga tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News