"DMZ ditutup untuk turis yang berkunjung dari sisi Korut hari ini," tulis agensi wisata Koryo Tours di Twitter, dilansir dari laman AFP. Koryo Tours adalah salah satu penyedia jasa pariwisata ke Korut untuk para turis dari Barat.
Sejak Sabtu 29 Juni usai berakhirnya Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Jepang, Presiden AS Donald Trump langsung bertolak menuju Korsel. Saat masih menghadiri KTT G20, ia telah melayangkan undangan tidak resmi untuk Kim via Twitter.
Dalam undangannya, Trump mengaku siap bertemu Kim di DMZ, "untuk sekadar berjabat tangan atau mengucapkan halo." Tidak lama usai undangannya itu, Korut merespons lewat ucapan Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Sun Hui.
Baca: Usai Undang Kim Jong-un, Trump Bertolak ke DMZ Korea
Melalui artikel di Korean Central News Agency (KCNA), Choe mengatakan undangan Trump "sangat menarik," meski Pyongyang belum menerima undangan resmi dari Washington.
"Saya menilai jika pertemuan DPRK-AS berlangsung di garis perbatasan seperti yang diinginkan Presiden Trump, maka akan menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan personal antar kedua pemimpin dan mendorong kerja sama bilateral," ucap Choe.
Pertemuan perdana Trump dan Kim berlangsung di Singapura tahun lalu. Itu merupakan pertemuan perdana antar pemimpin Korut dan presiden aktif AS.
Vietnam menjadi lokasi pertemuan kedua Trump dan Kim pada Februari lalu. Sama seperti di Singapura, pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan apapun mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea.
DMZ adalah garis pemisah Korsel dan Korut usai berakhirnya Perang Korea 1950-53. Perang antara pasukan Korsel yang didukung koalisi AS melawan militer Korut dan Tiongkok berakhir dengan gencatan senjata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News