"Mereka ingin belajar dari demokrasi Indonesia yang dikaitkan dengan pengaruh maupun instrumen digital, dan banyak sekali keragaman yang dipertanyakan tadi," tutur Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar usai berdiskusi dengan pelajar muda dalam acara bertajuk 'Let's Talk Digital' di Hotel Courtyard by Marriot, Nusa Dua, Bali, Rabu 4 Desember 2019.
Mahendra mendengar banyak pendapat dari para anak muda tersebut terkait demokrasi. Salah satu pendapat yang menjadi perhatian adalah mengenai penggunaan teknologi digital dalam kegiatan berdemokrasi, semisal pemilihan umum.
"Kalau terjadi penyalahgunaan, dalam arti penggunaan (digital), maka dapat memengaruhi suara dan penghitungannya. Bisa saja terjadi serangan siber," terangnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemuda merupakan elemen penting dalam demokrasi Indonesia. Menurut Menlu Retno, untuk mencapai Indonesia maju di tahun 2045, pemuda harus dilibatkan dalam berbagai sektor -- termasuk demokrasi -- sejak dini.
"Kalau mereka tidak dilibatkan sejak awal, akhirnya akan ada pemisah, dan mereka ini adalah bagian dari Pemerintah Indonesia. Tugas kita untuk mendengarkan (mereka), karena politik luar negeri itu dibentuk berdasarkan kepentingan nasional," serunya.
Untuk dapat lebih mendengar aspirasi pemuda, Pemerintah RI menggelar sejumlah acara diskusi, salah satunya adalah BDSC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News