Menlu Retno Marsudi dan Dirjen Multilateral Kemenlu Hasan Kleib (Foto: Sonya Michaella/MTVN)
Menlu Retno Marsudi dan Dirjen Multilateral Kemenlu Hasan Kleib (Foto: Sonya Michaella/MTVN)

Menlu RI: Do Something or Do Nothing for Palestine

Sonya Michaella • 04 Maret 2016 13:51
medcom.id, Jakarta: Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) akan digelar untuk kelima kalinya dengan menggandeng Indonesia sebagai tuan rumah.
 
KTT yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 6-7 Maret ini akan membahas isu Palestina dan Al Quds Al Sharif.
 
Dalam konferensi ini, akan dihasilkan dua dokumen penting yaitu resolusi dan deklarasi. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pun mengharapkan KTT LB OKI ini akan berjalan lancar.

"Semua substansi dan administrasi sudah siap, saya berharap dengan adanya Indonesia menjadi tuan rumah, KTT ini berjalan lancar," kata Menlu Retno di Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Pejambon, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
 
Selain itu, Dirjen Multilateral Kemenlu Hasan Kleib juga mengungkapkan bahwa Indonesia sudah menerima masukan-masukan dari negara-negara anggota OKI terkait dengn hasil deklarasi.
 
"Resolusi itu adalah berisi pandangan, pendapat , posisi negara-negara OKI terhadap isu Palestina. Sedangkan, deklarasi yang baru pertama kalinya dihasilkan di sebuah KTT dan atas usulan Indonesia adalah tindakan-tindakan konkret untuk Palestina," ungkap Hasan.
 
Dengan mengusung tema 'United for a just Solution', diharapkan KTT LB OKI ini akan menghasilkan sesuatu yang tepat dan adil untuk Palestina dan Al Quds Al Sharif.
 
Draft deklarasi sendiri akan dibahas di pertemuan tingkat pejabat tinggi. Setelah itu, akan dibawa ke tingkat menteri luar negeri dan selanjutnya akan dibawa dan disetujui di tingkat kepala negara pada 7 Maret.
 
"KTT LB ini hanya membahas isu Palestina dan Al Quds Al Syarif. Anggota OKI tidak akan membahas masalah lainnya. Kita fokus kepada Palestina," lanjut Hasan.
 
Menlu Retno menegaskan 47 negara anggota OKI akan hadiri konferensi ini. "Lima wakil dari Dewan Keamanan PBB juga dipastikan hadir, lalu ada dua observer dan satu wakil dari PBB yang mewakili Kuartet," tegasnya.
 
Selain itu, Menlu Retno juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan beberapa negara.
 
"Pasti ada ya, tapi saya belum bisa utarakan. Presiden akan ada pertemuan bilateral. Tapi di samping itu kan, negara-negara lain juga akan melakukan pertemuan bilateral satu sama lain," pungkas Menlu Retno.
 
Untuk KTT LB OKI ini pun hanya dibahas satu masalah inti yaitu status Yerusalem. Sementara itu, Palestina memiliki beberapa isu juga, antara lain air, perbatasan, pengungsi, keamanan dan pemukiman ilegal.
 
Menlu Retno menegaskan dalam masalah Palestina dan Al Quds Al Sharif harus ada ketegasan dan gerak yang tanggap.
 
"Do something or do nothing for Palestine," tegas Menlu Retno.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan