Ini adalah kesempatan terbaik bagi Myanmar untuk bergerak menuju negara demokrasi, setelah berdekade-dekade berada di bawah hukum militer.
Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) milik tokoh oposisi Aung San Suu Kyi diperkirakan menyapu suara mayoritas. Sekitar 30 juta warga Myanmar memiliki hak pilih dalam pemilu kali ini.
"Kita menyambut baik telah dilaksanakannya proses demokrasi. Dari laporan yang kita terima, dari partisipasi cukup besar, cukup tinggi. Ini menunjukkan semangat reformasi yang baik, tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari masyarakat Myanmar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Jakarta, Senin (9/11/2015).
Indonesia berharap hasil pemilu di Myanmar dapat diterima semua pihak dan menjadi dasar untuk memproses reformasi dan rekonsiliasi.
Suu Kyi sudah memperingatkan pendukung NLD untuk tidak berlebihan saat hasil akhir pemilu diumumkan.
Petugas komisi pemilu Myanmar menghitung suara dari seantero negeri, di mana NLD diperkirakan meraih suara mayoritas dan mendominasi kursi di parlemen.
"Era Baru. Jutaan berpartisipasi dalam pemilu bersejarah," menjadi headline New Light of Myanmar, surat kabar milik pemerintah.
Pemilu pada Minggu disebut-sebut sebagai pemilu paling bebas dalam sejarah Myanmar, yang selama ini dikuasai pemerintahan militer. Sebanyak 30 juta pemilih, termasuk Suu Kyi, berpartisipasi dalam pemilu di Myanmar.
Walau ada 91 partai, pertarungan utama di pemilu hanya berlangsung antara NLD dengan Partai Pengembangan Solidaritas Serikat, yang berisi tokoh-tokoh junta militer. (Nabila Gita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id