Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y Galuzin, mengatakan bahwa pendapat dari Presiden Turki, Tayyip Edrogan yang tidak mau bergabung dengan pusat komunikas di Baghdad, tak bertanggung jawab dan ia juga menuding negara itu membela para kelompok teroris.
"Komentar yang mereka berikan tak masuk akal dan itu membuktikan bahwa Turki mendukung ISIS," ujar Galuzin, saat jumpa pers di atas kapal Perang Bystriy di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/12/2015).
Menurutnya, Edrogan dan negaranya adalah pendukung Islamic State (ISIS), hal itu merujuk pada kejadian penembakan pesawat yang dilakukan Turki pada pesawat tempur Rusia Su-24 belum lama ini.
Kata Galuzin, media yang mengatakan bahwa militernya menembaki penduduk sipil itu tak berbukti, dan di sisi lain media mengetahui bahwa setiap hari Menteri Pertahanan Rusia selalu melakukan jumpa wartawan di Moskow guna menjelaskan target-targetnya di Suriah.
"Menhan kami selalu melakukan jumpa pers di Moskow mengenai target kami di Suriah," ujarnya.
Media-media, kata dia, hanya menerbitkan karikatur dan tidak menerbitkan gambar sesungguhnya, yang menunjukan kekerasan yang sebenarnya.
"Pasukan udara Rusia selalu berpedoman pada dokumen yang sudah ada targetnya dan tidak pernah sasar penduduk sipil," tegasnya.
Target-target itu merupakan posisi dari lokasi kamp senjata teroris, tempat penjualan minyak ilegal dan basis-basis yang mereka miliki. (Nabila Gita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News