Muncul pengakuan dua orang yang enggan disebutkan namanya yang menyebutkan bahwa pemerintahan Najib Razak menggunakan dana dari bank sentral untuk membayar kewajiban utangnya.
Tercatat, dana dari penjualan tanah yang dilakukan pemerintahan Najib ke bank sentral sebesar 2 miliar ringgit Malayisa atau sekitar Rp7,1 triliun diketahui digunakan untuk membayar obligasi 1MDB lembaga keuangan negara Abu Dhabi, IPIC.
"Kementerian Keuangan telah menggunakan aset pemerintah untuk melakukan beberapa pembayaran demi menyelamatkan 1MDB," kata satu sumber, seperti dikutip dari Malaysia Kini, Kamis 24 Mei 2018.
Sumber-sumber tersebut tidak ingin diidentifikasi karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media. Pembayaran dari bank sentral pertama kali dilaporkan pada Rabu 22 Mei oleh Wall Street Journal.
Namun Bank sentral dan Kementerian Keuangan Malasyia tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.
Kabar tersebut muncul setelah Menteri Keuangan Malaysia yang baru, Lim Guan Eng mengatakan pekan ini bahwa pemerintah Najib telah menipu publik dan parlemen atas situasi keuangan negara dan 1MDB.
"Pemerintah sebelumnya telah mencadangkan utang 1MDB yang terbebani sejak April 2017, membayar total 6,98 miliar ringgit sejauh ini," tutur Lim Guan Eng, menambahkan bahwa direktur 1MDB menegaskan bahwa dana itu bangkrut.
1MDB telah setuju untuk membayar USD1,2 miliar atau sekitar Rp16,9 triliun kepada IPIC sebagai bagian dari kesepakatan penyelesaian kewajibannya. Hal itu dicapai pada April 2017 setelah 1MDB gagal memenuhi kewajibannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News