Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani menuturkan turunnya salju atau hujan saat seorang tokoh besar datang merupakan tanda positif. Karenanya, ujar Roya, kedatangan Presiden Jokowi ke Kabul sangat diterima.
"Masyarakat Afghanistan sangat tersentuh dengan kunjungan tersebut, kami sangat menerima pertemuan ini," ucapnya kepada Medcom.id dalam wawancara khusus dengan Dubes Roya Rahmani, di kantor Kedutaan Besar Afghanistan untuk Indonesia di Menteng, Jakarta, Rabu 4 April 2018.

Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Afghanistan (Foto: Dok.Kemenlu RI).
Tak hanya masyarakat sipil yang sangat senang dengan kunjungan Presiden Jokowi dan rombongan. Ulama Afghanistan juga menerima kunjungan tersebut.
"Saran Presiden Jokowi untuk membangun perdamaian, kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah trilateral Indonesia, Afghanistan dan Pakistan serta pertemuan intralateral ulama dari seluruh negara Muslim di dunia juga mendapat dukungan penuh dari ulama di sini," tukasnya.
Karenanya, Roya menganggap kunjungan Presiden Jokowi ini dinilai sangat sukses. Selain itu, kunjungan tersebut diapreasi karena merupakan langkah sukses mempromosikan hubungan bilateral kedua negara.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Afghanistan merupakan lawatan kedua Presiden Indonesia ke negara tersebut. Pada 1961, Presiden Soekarno pernah mengunjungi Afghanistan. Kala itu Afghanistan masih berbentuk kerajaan yang dipimpin Mohammad Zahir Shah yang berkuasa sejak 1933 hingga 1973.
Dalam sambutannya, Raja Zahir menyebut Soekarno bukan orang tamu asing bagi Afghanistan. Afghanistan merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Tapi negara itu baru resmi membuka kantor kedutaan di Jakarta pada 1954.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id